Terima kasih untuk semua pihak yang telah berpartisipasi pada Perayaan Natal di Panti Werdha Santa Anna, Minggu 21 Desember 2014. Semoga Tuhan membalas budi baik anda semua.

13 April 2008

Sang Gembala 1807 - sekarang


1807
• 8 Mei 1807, Mgr Yakobus Nelissen Pr ditunjuk Paus Pius VII menjadi Prefek Apostolik I untuk wilayah Batavia. Pada 22 Juli 1807, bersama Pastor Lambertus Prinsen Pr, Mgr Yakobus Nelissen Pr berangkat dari Texel (Belanda Utara) menuju Batavia. Tiba di Batavia pada 4 April 1808. Keadaan perang memaksa mereka menempuh perjalanan panjang lewat New York dan Afrika Sekatan. Tugas sebagai Prefek Apostolik I di Batavia diemban tahun 1807-1817. Mgr Y Nelissen Pr meninggal 6 Desember 1817.

1817
• Mgr Lambertus Prinsen Pr, menjadi Prefek Apostolik II, menggantikan Mgr Yakobus Nelissen Pr yang meninggal tahun 1817. Tugas itu diemban tahun 1817-1830.

1831
• Mgr Yoannes H Scholten Pr, Prefek III, menggantikan Mgr L Prinsen yang cuti ke Belanda karena sakit (1830) dan tidak kembali lagi. Tugas ini diemban tahun 1830-1842.

1842
• Mgr YH Scholten Pr cuti (karena sakit) ke Eropa, tapi tidak kembali
• 20 September, Paus membentuk Vikariat Apostolik. Mgr Yakobus Groof Pr, ditunjuk pimpinan Tertinggi Gereja menjadi Vikaris Apostolik I. Tugas ini diembannya tahun 1842-1846. Sebelumnya beliau bertugas di Suriname dan banyak merawat orang yang sakit kusta. Ketika datang, Mgr Groof disertai empat pastor Praja. Akan tetapi karena kedatangan mereka tidak disertai surat radicaal (surat resmi dari pemerintah Belanda yang digunakan untuk "bekerja" di Hindia Belanda), maka para pastor tidak bisa diangkat sebagai pegawai pemerintah. Keadaan ini melahirkan perselisihan antara Mgr Groof dengan Gubernur Jenderal Rochussen.

1846
• Februari 1846, Mgr Yakobus Groof Pr dengan empat imam baru itu "dipulangkan" ke Belanda. Beliau bertugas kembali di Suriname sampai wafatnya 1852.

1847
• 4 Juni 1847, Mgr Petrus Maria Vrancken Pr ditunjuk Vatikan (Paus Pius IX) menjadi Vikaris Apostolik II. Tugas ini diembah tahun 1847-1874. Pada masa itu, banyak Ordo dan kongregasi mulai berdatangan ke Nusantara dan mengahdikan diri pada berbagai kegiatan seperti pendidikan, rumah sakit dan sebagainya. Salahsatunya adalah pada 7 Februari 1856, tujuh suster pertama mendarat di Jakarta untuk memulai karya. Beliau juga yang merintis Perhimpunan Vincentius a Paulo (31 Mei 1856), sebuah perhimpunan untuk karya social.

1871
• Mgr Vrancken Pr terpaksa cuti ke Belanda karena sakit, tidak kembali. Untuk mengisi kekosongan, Pastor AC Claessens Pr, ditunjuk sebagai Provicaris.

1874
• 16 Juni 1974, Mgr Adamus Carolus Claessens Pr, diangkat menjaid Vikaris Apostolik III (1874-1893). Pada 23 Mei 1893, beliau mengundurkan diri sebagai Vikaris Apostolik dan digantikan oleh Mgr W Staal SJ.

1893
• 23 Mei 1893, Mgr Walterus Staal SJ diangkat oleh Paus Leo XIII sebagai Vikaris Apostolik IV (1893-1897) menggantikan Mgr AC Claessens Pr yang meletakkan jabatan. Pada 30 Juni 1897, Mgr WY Staal SJ meninggal di atas kapal ketika sedang melayani umat di kawasan Laut Banda Maluku, dalam usia 58 tahun.

1898
• 21 Mei 1898, Mgr Edmundus Sybrandus Luypen SJ diangkat menjadi Vikaris Apostolik V (1898-1923) oleh Paus Leo XIII. Pada saat itu, wilayah Indonesia mulai dibagi dalam beberapa wilayah Gerejawi. Tanggal 1 Mei 1923, Mgr ES Luypen meninggal.
• Pada masa Mgr Luypen menjadi Vikaris Apostolik Batavia, Suster Tarekat Carolus Borromeus membuka rumah sakit Sint Carolus (20 Januari 1919).
• Mgr Luyven SJ memberkati gereja Katedral Jakarta pada 21 April 1901. Gereja ini dirancang oleh Pastor Antonius Dijkman. Peletakan batu pertama oleh Pastor Carolus Wenneker, dengan arsitek Marius Hulswit

1924
• Mgr Antonius van Velsen SJ, Vikaris Apostolik VI (1924 -1933)
• Pada masa Mgr Velsen SJ menjadi Vikaris Apostolik, berdiri Perkumpulan Strada (24 Mei 1924).

1934
• 23 Juli 1934, Mgr Petrus Willekens SJ menjadi Vikaris Apostolik VII (1934-1952)

1953
• 18 Februari 1953, Mgr Adrianus Djajasepoetra SJ, Vikaris Apostolik Jakarta VIII. 'I'ugas ini diembannya tahun 1953-1970. Selama menjadi Vikaris Apostolik, wilayah Gerejawipun berkembang makin pesat.
• Ketika jaman pendudukan Jepang, ketika bertugas sebagai imam muda di Kota Baru dan Pugeran, beliau pernah ditahan Jepang selama 2 tahun.
• Tahun 1960, beliau ikut mendirikan Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. Saat itu masih menggunakan halaman sekolah Santa Ursula.

1961
• 3 Januari 1961 Paus Yohanes XXIII membentuk hirarki di Indonesia. Vikariat Apostolik Jakarta menjadi Keuskupan Agung. Uskup Agung pertama yaitu Mgr A Djajasepoetra SJ.

1970
• 15 Agustus 1970, Mgr Leo Soekoto SJ, rnenggantikan Mgr A Djajasepoetra SJ yang mengundurkan diri sesudah ada bulla (surat pemherhentian dan pengangkatan resmi dari Vatikan). Dengan demikian, Mgr Leo Soekoto menjadi Uskup Agung kedua, di Keuskupan Agung Jakarta. 30 Desember 1995, Mgr Leo meninggal dunia di RS Sint Elisabeth Semarang. Beliau dimakamkan di Girisonta 1 Januari 1996.

1996
• 29 Juni 1996, Mgr Julius Darmaatmadja SJ diangkat menjadi Uskup Agung Jakarta.

Catatan:
1. Prefek Apostolik adalah imam yang memimpin suatu wilayah Gerejani di daerah misi yang baru mulai berkembang dan diharapkan di kemudian hari dapat berdiri sendiri sebagai keuskupan.
2. Vikaris Apsotolik adalah imam yang memimpin wilayah dalam Gereja Katolik yang belum cukup berkembang menjadi keuskupan yang swadaya.

Sumber:
1. Percetakan Arnoldus Ende Flores, G Vriens SJ, Sejarah Gereja Katolik Indonesia Jilid II, ercetakan Arnoldus Ende Flores, 1972
2. KAJ, Menggereja di Jakarta dan Sekitarnya Pada Tahun 2000, PT Gramedia, 1991
3. KAJ, Gereja Katolik Indonesia Mengarungi Zaman, KAJ, 1995
4. CLC, Ensiklopedi Gereja, Adolf Heuken SJ, 1995
5. Buku Katalog Keuskupan Agung Jakarta, 2002


YS Setiadi