Terima kasih untuk semua pihak yang telah berpartisipasi pada Perayaan Natal di Panti Werdha Santa Anna, Minggu 21 Desember 2014. Semoga Tuhan membalas budi baik anda semua.

25 Januari 2017

“Airin, Penyandang Quadriplegia Tetap Semangat Menjalankan Usaha Online”

Membuka usaha melalui media online banyak dilakukan orang. Seperti halnya juga dengan Eustokia Airin. Namun ada hal yang berbeda dengan Airin. Sebagai penyandang disabilitas (Quadriplegia), dalam menjalankan toko onlinenya, ia hanya mengandalkan satu tangan kirinya yang masih cukup mampu mengoperasikan gadget miliknya.

Lahir 34 tahun lalu di Jambi tanpa kurang sesuatu apapun dalam hal fisik. Musibah datang di tahun 1999, saat ia berusia 17 tahun. Kecelakaan lalu lintas mengakibatkan ia harus mengalami kelumpuhan. Bagian dada hingga sekujur kaki, tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hanya tangan sebelah kiri yang masih dapat berfungsi walaupun tidak terlalu sempurna.

Kasih sayang dan kesabaran ibunda yang tekun merawat, menguatkan Airin untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupannya. Pukulan berat pernah ia alami ketika ia merasa ditinggal banyak teman setelah musibah itu. Menghadapi beban berat ini, Airin sempat putus asa. Kehadiran seorang sahabat tunanetra yang selalu memberikan dorongan semangat membuatnya seperti masuk dalam kehidupan yang baru.

Berbagai macam usaha pernah ia rintis, diantaranya sebagai penerjemah. Kemampuannya dalam Bahasa Inggris sangat membantu usaha ini.

Sampai akhirnya ia mencoba membuka toko online. Barang dagangannya ia peroleh dari rekannya yang tunanetra. Kerjasama dan saling menguatkan, memompa Airin untuk terus mengembangkan usahanya ini.

"Saya harus berusaha mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan/kehidupan sehari-hari bersama ibu saya", ungkap Airin yang tinggal dengan menyewa apartemen bersubsidi di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara ini. Airin mencoba untuk hidup mandiri tanpa harus selalu bergantung pada orang lain. Ia berusaha menepis stigma bahwa disabilitas hanya dapat hidup menggantungkan diri pada orang lain saja.

Tidak seperti kita pada umumnya. Untuk menggunakan gadget, Airin tidak menggunakan ujung-ujung jarinya. Ia menggunakan tulang belakang yang ada di balik telapak tangan kirinya. Itu juga yang ia lakukan saat merespon pesanan dari para pelanggannya.

Beberapa pelanggan online akhirnya tahu dengan kondisi Airin yang sebenarnya. Namun itu tidak mengurangi rasa percaya para pelanggan. Airin tetap dapat mengusahakan dan melayani yang terbaik bagi para pelanggan setianya.

"Pemesanan dan pengiriman barang yang saya pesan selama ini, tidak menjadi masalah. Saya puas dengan pelayanan yang dilakukan Airin, walaupun ia punya keterbatasan," demikian pengakuan seorang pelanggannya di daerah selatan Jakarta.

Keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk hidup mandiri. Bahkan keterbatasan tidak mengurangi kemampuan dan semangat orang untuk terus mengikuti kemajuan teknologi, termasuk dalam hal penggunaannya bagi usaha online.

14 Januari 2017

Tetap Semangat dalam Keterbatasan


Terima kasih untuk Airin (Eustokia Airin), atas perjumpaannya hari ini (13/01/2017). Saya dan teman-teman boleh memetik pelajaran tambahan tentang kehidupan. Dengan segala keterbatasannya, Airin masih mampu berusaha membuka toko onlinenya (Aibee Shop, Tokopedia), dengan penuh semangat dan pengharapan penuh. Semoga Tuhan selalu menyertai Airin dan mama yang luar biasa itu. Salam dan doa. (13012017, yssetiadi).