Terima kasih untuk semua pihak yang telah berpartisipasi pada Perayaan Natal di Panti Werdha Santa Anna, Minggu 21 Desember 2014. Semoga Tuhan membalas budi baik anda semua.

13 April 2008

Jika Klaim Penyembuhan Ajaib Disetujui, Beata Teresa Akan Menjadi Santa


Disarikan oleh Yohannes Sugiyono Setiadi, dari sumber Kantor Berita Katolik Asia,
Union of Catholic Asian News (www.ucanews.com), 1 Oktober 2007.

Kanonisasi Beata Teresa sebagai seorang Santa mungkin dapat segera terwujud, jika Vatikan menyetujui satu penyembuhan ajaib yang diklaim oleh seorang imam Salesian. Pastor VM Thomas yang berkarya di India, mengalami penyembuhan ajaib, tepat pada peringatan 10 tahun wafatnya Beata Teresa.
Dalam kesaksiannya, Pastor VM Thomas mengatakan, dengan perantaraan doa Beata Teresa dia sembuh dari sakit batu ginjal. Para dokter yang menangani imam itu membenarkan bahwa Pastor Thomas pada saluran kemihnya terdapat batu dengan garis tengah 13 milimeter. Para dokter telah menganjurkan kepada Pastor Thomas untuk dilakukan tindakan operasi. Tetapi anehnya, batu itu menghilang dengan cara yang "tidak bisa dijelaskan" secara medis, setelah Pastor Thomas merayakan Misa dan berdoa dengan perantaraan Beata Teresa pada 5 September 2007, tepat dihari peringatan 10 tahun wafatnya Beata Teresa.
Pastor Thomas yang berusia 56 tahun itu tinggal di Guwahati. Sehari-hari ia bertugas di India bagian timur laut, 1960 kilometer sebelah timur New Delhi. Ia memang bersahabat dengan Beata Teresa hingga wafatnya suster itu di tahun 1997.
Dalam sebuah kesaksian yang disebarkan kepada sahabat-sahabatnya, Pastor Thomas mengatakan bahwa dia sudah sakit di bagian perut sejak 13 Februari. Uskup Agung Guwahati Mgr Thomas Menamparampil juga telah meneruskan kesaksian ini dan mengirim berita kepada UCA News. File berita itu berisi sebuah surat dari Pastor Thomas dilampiri berbagai catatan medisnya.
Pada 26 Juli, dokter-dokter bedah di Guwahati menasehati Pastor Thomas untuk menjalani operasi. Namun Pastor Thomas menyatakan belum siap, dan menunggu perkembangan. Pada 4 September, Pastor Thomas masuk rumah sakit di Guwahati. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada sebuah batu di saluran kemih bagian kiri. Para dokter menetapkan tanggal 6 September, Pastor Thomas menjalani tindakan operasi. Pada 6 September sore, dilakukan pemotretan sinar-X terakhir. Namun para dokter tidak bisa menemukan tempat batu itu. Foto diulang sekali lagi. Hasilnya tetap sama, batu tidak ditemukan. Para dokter bedah menjadi “bingung”. Untuk lebih meyakinkan, dilakukan pemeriksaan dengan sebuah ultra sound. Namun hasilnya juga negatif. Ahli bedah akhirnya menyatakan "hilangnya batu itu tidak bisa dijelaskan secara medis,” demikian tulis Pastor Thomas dalam kesaksiannya.
Pastor Thomas mengatakan, dia sungguh percaya bahwa batu ginjal itu diambil secara ajaib dari tubuhnya ketika dia mempersembahkan Misa di Shishu Bhavan, sebuah panti bagi anak-anak yang dibuang. Panti itu didirikan oleh Beata Teresa di Guwahati. Memang pada 5 September, Pastor Thomas pergi ke panti itu dan mempersembahkan Misa. Dalam Misa itu Pastor Thomas memohon doa melalui perantaraan Beata Teresa agar operasi berjalan baik dan cepat sembuh. “Semua ini sangat saya rindukan, karena memang saya bersahabat baik dengan Ibu Teresa sejak tahun 1979 hingga wafatnya di tahun 1997," demikian pengakuan Pastor Thomas.
Bagaimana mungkin Pastor Thomas dapat meninggalkan rumah sakit pada 5 September itu? Pastor Thomas bercerita. “Seorang perawat memang melarang saya meninggalkan tempat tidur. Tetapi pada pagi 5 September sebelum persiapan operasi, dokter mengijinkan saya untuk meninggalkan rumah sakit selama 30 menit. Dan saya menuju Shishu Bhavan untuk mempersembahkan Misa. Memohon para suster dan umat lainnya untuk mendoakan saya. Secara khusus saya juga berdoa melalui perantaraan Beata Teresa. Dan saya menyatakan keyakinan saya bahwa perantaraan yang ajaib dari Ibu Teresa membuat batu itu hilang,” demikian kesaksian Pastor Thomas.
Subhash Khanna, ahli bedah yang menangani imam itu, dalam laporannya mengatakan, bahwa Pastor Thomas memang telah tiga bulan menjadi pasiennya. Hasil diagnosa menunjukkan Pastor Thomas memiliki batu ginjal di saluran kemih bagian bawah dengan komplikasi diabetes dan hipertensi. Pada 5 September imam itu pergi ke Shishu Bhavan untuk merayakan peringatan 10 tahun wafatnya Bunda Teresa. “Setelah kembali, imam itu merasa baik dan dapat tidur tenang,” demikian Khanna.

Ringkasan kasus, yang dibuat para dokter pada 11 September, menyebutkan "Ini sesungguhnya seperti mujizat dan peristiwa unik karena batu ginjal yang tidak bisa hancur dengan obat, lenyap begitu saja pada hari tertentu itu"
Menurut prosedur baku Vatikan, satu mujizat setelah beatifikasi Beata Teresa pada 19 Oktober 2003 diperlukan, agar Beata Teresa bisa dikanonisasi menjadi seorang Santa.

YS Setiadi / Ucanews.com


Biografi singkat Beata Teresa (sumber www.st-yohanesbosco.org)

26 Agustus 1910; Lahir di Skopje Albania dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu
26 Agustus 1928; Bergabung dalam biara Loreto, India
1929; Novisiat di Darjeeling, India
24 Mei 1931; Kaul pertama dengan nama "Maria Teresa", diangkat sebagai guru sekolah SLA Santa Maria, di Entally, sebelah timur Calcuta.
10 September 1946; Inspiration Day, awal mula ordo MC (Missionaries of Charity) selanjutnya lebih dikenal sebagai peringatan Hari MC. Ibu Teresa mengalami panggilan ketika dalam perjalanan kereta api menuju Darjeeling beliau mendengar suara Tuhan,"Aku haus"
12 April 1948; Ibu Teresa menerima dekrit yang menyatakan pembebas-tugasannya dari biara Loreto lalu mulai berkarya di lingkungan kaum miskin dan terbuang; pertama kali memakai sari putih bergaris biru pada tepinya.
7 Oktober 1950; Missionaries of Charity memperoleh pengakuan dari Gereja Katolik dengan persetujuan Paus Pius XII. Mereka berkaul untuk melayani dengan tulus ikhlas kepada orang-orang 'miskin dari yang termiskin' dengan cuma-cuma
6 Januari 1971; Menerima hadiah perdamaian dari Paus Yohannes XXIII
1979; Menerima Nobel Perdamaian dan Penghargaan-penghargaan lainnya seperti; Magsaysay (Philipina), warga kehormatan India, Albania, USA, Doktor kehormatan bidang Teologi Kedokteran Manusia dan diberikan kehormatan berpidato di depan Majelis Umum PBB.
13 Juli 1997; Karena kesehatannya yang merosot, sebagai Pimpinan Tarekat Suster MC, maka beliau digantikan oleh Sr. Nirmala MC.
5 September 1997; Ibu Teresa wafat
5 September 1998; Setelah setahun wafatnya Ibu Teresa, terjadi mukjizat Monica Besra. Seorang perempuan muda India ini mengaku mendapat mukjizat, di mana pada tahun 1998 ia mengidap tumor perut, dan sembuh setelah berdoa kepada Ibu Teresa. Walau hal ini menimbulkan kontroversi, pernyataan Besra itu diakui resmi sebagai mukjizat oleh Vatikan dan membuka jalan bagi beatifikasi Ibu Teresa.
26 April 2002; Dimulainya beatifikasi terhadap Ibu Teresa.
1 Oktober 2002; Pengukuhan Ibu teresa dari Calcuta sebagai orang suci di Vatikan.
19 Oktober 2003; Paus Yohanes Paulus II menetapkan Ibu Teresa sebagai "BEATA TERESA dari CALCUTA".