Terima kasih untuk semua pihak yang telah berpartisipasi pada Perayaan Natal di Panti Werdha Santa Anna, Minggu 21 Desember 2014. Semoga Tuhan membalas budi baik anda semua.

11 Mei 2014

Hidup Sehat Dimulai dari Pola Makan


Menunda atau tidak mengikuti saran dokter bisa jadi merupakan keputusan yang tidak tepat.

Itu saya alami menjelang akhir tahun 2013 hingga awal Mei 2014.

Dimulai saat saya mengalami sakit perut yang sangat. Belakangan dokter menyebutnya dengan istilah kolesistitis akut. Itu terjadi di awal Desember 2013.

Ilustrasi (Google)
Setelah beberapa kali pemeriksaan, Dokter Lie Khie Chen Sp PD - KPTI merujuk saya untuk melakukan CT Scan.

Tanggal 3 Mei 2014 saya ikuti saran Dokter Lie Khie Chen untuk melakukan CT Scan di RS Gading Pluit, Jakarta Utara.

Hasil CT Scan menunjukkan batu-batu yang ada di saluran dan kantong empedu saya. Dokter Lie Khie Chen menyarankan untuk segera konsultasi ke Dokter Barlian Sutedja Sp B di RS Gading Pluit.

Saran dokter tidak saya ikuti. Seperti yang saya tulis di awal artikel ini. Keputusan menunda atau tidak mengikuti saran dokter, akhirnya mengakibatkan sakit yg berulang. Paling tidak sakit pada seluruh bagian perut kembali berulang sampai 5 kali dan makin terasa parah.

Sampai saya akhirnya memutuskan untuk konsultasi ke Dokter Barlian Sutedja Sp B seperti saran Dokter Lie Khie Chen terdahulu.

Jumat 25 April saya memperoleh nomor urut ke 10. Belum sampai bertemu dokter, sakit kambuh kembali.

Segera saya dibawa ke IGD RS Gading Pluit. Menurut dokter jaga di IGD, tidak ada pilihan lain selain opname. Di IGD saya diobservasi. Sakit tidak berkurang, malah makin menjadi-jadi.

Hasil lab darah, rontgen dan pemeriksaan medis lain, belum memungkinkan untuk langsung tindakan operasi saat itu. Membersihkan batu-batu yang ada pada empedu saya.

Senin, 28 April 2014 sekitar jam 23.00 hingga 03.00 saya menjalani operasi. Waktu selama itu tentu dihitung sejak persiapan sampai saya siuman.

Tidak ada rasa takut sedikitpun saat saya menanti tindakan operasi itu. Bukan karena saya orang hebat. Tapi sakit saat kambuh tidak sebanding dengan sayatan operasi. Itu yang ada dalam pikiran saya. Teknologi operasi yang disebut laparaskopi memang hanya membuat sayatan kecil pada dinding perut saya. Sampai sekembalinya saya ke rumah, nyaris tidak ada rasa sakit akibat tindakan laparaskopi itu.

Selama 6 hari pasca operasi saya menjalani pemulihan. Para dokter yang sangat profesional dalam menjalankan tugasnya, keramahan para perawat sangat membantu saya untuk pemulihan ini.

Sabtu, 3 Mei 2014 saya diperbolehkan pulang ke rumah. Jumat, 9 Mei kontrol ke Dokter Barlian Sutedja dan dinyatakan semua sudah pulih. Puji Tuhan.

Terima kasih untuk kebaikan Tuhan. Terima kasih untuk Dokter Lie Khie Chen Sp PD - KPTI, tim Dokter Barlian Sutedja Sp B yang telah dengan baik hati menolong saya. Terima kasih kepada para perawat di RS Gading Pluit yang telah dengan sabar merawat saya.

Terima kasih untuk keluarga dan sahabat-sahabat saya, yang telah "menyapa" saya lewat media sosial. Lewat kehadirannya saat saya ada dalam perawatan di rumah sakit, juga saat saya menjalani pemulihan di rumah.

Kuasa Tuhan melalui tangan-tangan tim medis telah menyembuhkan saya. Tuhan tidak pernah mengirim sakit kepada umat-Nya. Itu karena kelalaian saya semata.

Mengutip apa yang disampaikan oleh Dokter Barlian Sutedja Sp B. Batu empedu disebabkan beberapa kemungkinan. Diantaranya adalah faktor genetik, pola makan, usia dan alkohol.

Saya pikir faktor untuk saya adalah pola makan yang salah ketika usia muda. Juga karena faktor usia. Yang pasti bukan karena genetik, atau alkohol. Saya bukan peminum, minum kopi juga bukan kebiasaan saya. Saya juga tidak pernah merokok.

Makan terlalu berlebih, makan yang banyak mengandung lemak memiliki resiko saat usia seperti saya. Paling tidak seperti kasus saya.

Hari ini, Minggu 11 Mei 2014 tepat usia saya yang ke-54. Saya berharap dapat lebih sehat dan menjaga pola makan dengan sangat ketat.

Menjaga BMI (Body Mass Index) saya stabil di bilangan 25. Menjalani hidup sehat dengan mengatur pola makan.

Semoga.....

Yohannes Sugiyono Setiadi
Email: yssetiadi@yahoo.com.au