Terima kasih untuk semua pihak yang telah berpartisipasi pada Perayaan Natal di Panti Werdha Santa Anna, Minggu 21 Desember 2014. Semoga Tuhan membalas budi baik anda semua.

25 Desember 2012

Selamat Natal 2012

Di tempat yang jauh dari kemewahan Ia dilahirkan. Bersama para gembala (orang-orang kecil) Ia berada. Kelahiran-Nya membawa asa dan sukacita. Dengan derita Ia menebus dosa umat manusia yang percaya. Kini Ia berada diantara kita, bukan dalam wujud manusia. Ada di dalam hati kita. Mengajak kita untuk memancarkan Kasih Setia, tanpa memandang strata. Selamat Datang Sahabat! Selamat Datang Sang Juru Selamat! ~Yohannes Sugiyono Setiadi~

15 Desember 2012

Laporan Akhir Aksi Natal 2012 Alumni Sekolah St Yoseph dan Para Sahabat-sahabatnya


LAPORAN UMUM/AKHIR AKSI NATAL 2012

DAFTAR NAMA DONATUR AKSI NATAL 2012
1 M.R & fam 1,000,000
2 M.R 150,000
3 BB 400,000
4 RH & fam 2,000,000
5 SW & fam 1,000,000
6 NH & fam 10,000,000
7 TW & fam 3,000,000
8 Agt 250,000
9 Lia 500,000
10 RJ & FR 1,000,000
11 D.T.K 500,000
12 WR 200,000
13 A.B & fam 500,000
14 HR & fam 200,000
15 Jul & fam 300,000
16 SG 250,000
17 IL & fam 100,000
18 LA 1,000,000
19 AH & fam 200,000
20 TB & fam 200,000
21 Y & A 300,000
22 VB & fam 200,000
23 HW 1,000,000
24 Soe & fam 1,000,000
25 Ibu Koei 1,000,000
26 HL & fam 500,000
27 Fide & fam 1,000,000
28 GWR 200,000
29 DM 500,000
30 BS 100,000
31 LK & fam 1,000,000
32 Yhs 200,000
33 Lie 200,000
34 Ira 100,000
35 Fred 100,000
36 Ant Jul 800,000
37 Sus 200,000
38 Had Chan 500,000
39 KW 2,500,000
40 Hen 500,000
41 Rat 100,000
42 NN 500,000
43 NN 500,000

TOTAL DANA MASUK 35,750,000

PENGELUARAN:
- Biskuit Khong Guan utk Kelompok Laetitia 16,782,500
- Tas tenteng utk Kelompok Laetitia 1,200,000
- 1 unit AC merk Hitachi utk ke susteran PI - Semarang 3,000,000
- Belanja sembako utk Yay. Bhakti Luhur & Wisma Abas 13,504,100
TOTAL PENGELUARAN 34,486,600
SISA DANA YANG MASIH ADA 1,263,400
Sisa dana akan disumbangkan ke yayasan amal lainnya. Akan dirundingkan tim kerja.
Atas nama Biro Pelayanan Penyandang Cacat “LAETITIA” Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (Ibu Desy Kumalasari, selaku ketua), Yayasan Bhakti Luhur Ciputat (Suster Cicil ALMA, pengurus yayasan) dan Yayasan ABAS (Ibu Maria Rosa, ketua yayasan), kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi pada Aksi Natal 2012 ini. Semoga Tuhan membalas budi baik ibu/bapak/saudara/saudari semua.

Video pelaksanaan aksi Natal 2012

Tim 
Yohannes Sugiyono Setiadi
Chenyany
Feranie Rusli

11 Desember 2012

Update 10 Desember 2012 : Berbagi Kasih Natal, Alumni Sekolah Santo Yoseph Jakarta dan Para Sahabat-sahabatnya

Berbagi KASIH NATAL 2012 para alumni Sekolah Santo Yoseph Jakarta dan para sahabat-sahabatnya, hari ini selesai. Atas nama tim kerja, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pengurus Biro Pelayanan Penyandang Cacat Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (BPPC-LDD KAJ), Pengurus Yayasan Bhakti Luhur Ciputat Tangerang, Pengurus Yayasan Awam Bina Amal Sejati (Yayasan ABAS) Parung Bogor. Ker
jasama yang terjalin baik dalam karya kita di masa menjelang Natal 2012, merupakan anugerah Tuhan yang patut disyukuri. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak yang ikut mendukung karya kita bersama ini. Dukungan dana, barang, tenaga, transportasi, pemikiran dari bapak/ibu/saudara/saudari kiranya akan beroleh balas dari Tuhan. Selamat menjelang Natal 2012. Salam dan doa saya dan Tim Aksi Natal 2012. ~yss~

Link foto-foto kunjungan
https://plus.google.com/u/0/photos/101752301359193962762/albums/5820574889484784209
https://plus.google.com/u/0/photos/101752301359193962762/albums/5820570923937451137
https://plus.google.com/u/0/photos/101752301359193962762/albums/5820573662915492241

+ Laporan lengkap menyusul kemudian.

09 Desember 2012

Foto Aksi Natal 2012 Alumni St Yoseph di Katedral







Foto-foto lain klik disini :
https://www.plus.google.com/u/0/photos/101752301359193962762/albums/5820574889484784209


06 Desember 2012

Update 6 Desember 2012 : Berbagi Kasih Natal, Alumni Sekolah Santo Yoseph Jakarta dan Para Sahabat-sahabatnya

Alumni Sekolah Santo Yoseph. Jakarta dan para sahabat-sahabatnya akan berbagi Kasih Natal 2012.

***Minggu 09 Desember 2012. Misa jam 10.00-11.30 bersama komunitas penyandang cacat binaan Biro Pelayanan Penyandang Cacat LAETITIA Keuskupan Agung Jakarta. Bertempat di Gedung Karya Sosial Keuskupan Agung Jakarta (area gereja Katedral, Jakarta Pusat). Setelahnya (sekitar jam 12.00-13.00) pembagian bingkisan Natal untuk sekitar 175 penyandang cacat.

**Senin, 10 Desember 2012, sekitar pukul 10.00-12.00 kunjungan ke Yayasan Bhakti Luhur (pelayanan penyandang cacat), Jalan RE Martadinata No 53B Ciputat, Tangerang. Acaranya adalah serah terima bantuan sembako untuk yayasan ini.

**Senin, 10 Desember 2012. Sekitar pukul 14.00.  Setelah kunjungan ke Yayasan Bhakti Luhur akan dilanjutkan perjalanan ke Yayasan ABAS (Awam Bina Amal Sejati), Jalan Melati Desa Tonjong Kompleks Pemakaman Giritama, Tajur Halang, Bogor. Acaranya adalah serah terima bantuan sembako untuk yayasan dan pemberian bingkisan Natal untuk balita, anak-anak, remaja dan lansia di yayasan ini.

Info lebih lanjut silahkan hubungi Saudari Feranie (HP:
08170701988) atau Saudari Chenyany (08179143134).

Semoga seluruh rangkaian kegiatan ini dapat menjadi berkat bagi banyak orang juga bagi para alumni Sekolah Santo Yoseph dan para sahabat-sahabatnya, dimanapun mereka berada.

Kepada para donatur yang telah ikut berpartisipasi pada aksi ini, kami sampaikan ucapan terima kasih. Semoga Tuhan membalas budi baik anda semua.

Kepada yang berkenan hadir tolong infokan ke email ys_setiadi@yahoo.co.id. 

05 Desember 2012

Update 5 Desember 2012 : Berbagi Kasih Natal, Alumni Sekolah Santo Yoseph Jakarta dan Para Sahabat-sahabatnya

Terima kasih untuk semua dermawan yang telah berpartisipasi pada "Aksi Natal 2012 Komunitas Alumni Sekolah Santo Yoseph Jakarta dan Para Sahabat-sahabatnya". Sampai hari ini dana terkumpul (sesuai laporan Saudari Feranie dan Saudari Chenyany) adalah sebesar Rp 33.550.000,-. Sesuai rencana, dana tersebut salahsatunya akan digunakan untuk pembagian bingkisan Natal kepada 175 orang penyandang cacat di Jabodetabek. Pelaksanaannya akan dilakukan pada Minggu, 9 Desember 2012, dimulai dengan Perayaan Ekaristi jam 10.00, tempatnya di Gedung Karya Sosial Keuskupan Agung Jakarta (Area Gereja Katedral, Jakarta Pusat).

Hari ini tim juga memutuskan untuk memberikan sembako dan kebutuhan pokok anak-anak lainnya untuk warga komunitas Yayasan Bhakti Luhur, Ciputat, Tangerang. Yayasan Bhakti Luhur karyanya adalah mendampingi para penyandang cacat. Direncanakan, pelaksanaannya pada Senin, 10 Desember 2012 (masih dapat berubah tanggalnya). Kemudian aksi lainnya adalah pemberian sembako dan kebutuhan pokok anak-anak juga bingkisan Natal untuk warga komunitas Yayasan ABAS (Awam Bina Amal Sejati), Parung, Bogor. Pelaksanaannya juga diharapkan pada Senin, 10 Desember 2012 (masih dapat berubah). Hari ini, Rabu, 04 Desember 2012 tim telah mengunjungi tempat-tempat dimaksud (lihat foto-foto terlampir, yang diambil pada 4 Desember 2012 di lokasi masing-masing).

Jika ada info yang dibutuhkan, silahkan hubungi Saudari Feranie 08170701988 atau Saudari Chenyany 08179143134. Laporan penerimaan dan penggunaan akan disusulkan kemudian dan diinformasikan di blog ini.
Bingkisan Natal untuk para penyandang cacat, 09 Desember 2012 di Gedung Karya Sosial, Katedral, Jakarta Pusat
Yayasan Abas, Parung, Bogor

Anak-anak di Yayasan Abas, Parung, Bogor

Anak balita di Yayasan Abas, Parung, Bogor

Para lansia di Yayasan Abas, Parung, Bogor


Yayasan Bhakti Luhur, Ciputat, Tangerang



04 Desember 2012

Update 4 Desember 2012 : Berbagi Kasih Natal, Alumni Sekolah Santo Yoseph Jakarta dan Para Sahabat-sahabatnya

Sesuai rencana pemberian bingkisan Natal  untuk komunitas penyandang cacat Laetitia, Keuskupan Agung Jakarta akan dilakukan Minggu, 09 Desember 2012. Dibuka dengan Perayaan Ekaristi pukul 10.00 bertempat di Gedung Karya Sosial Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (area gereja Katedral, Jakarta Pusat). Sebanyak 175 paket bingkisan senilai Rp 100.000,- per paket akan dibagikan. Kegiatan ini berkat dukungan para alumni Sekolah Santo Yoseph Jakarta dan para sahabat-sahabatnya. Berhubung partisipasi donasi yang diluar perkiraan semula, maka juga akan dibagikan bingkisan Natal untuk komunitas lainnya (masih di-survey oleh tim). Penerimaan donasi ditutup, 5 Desember 2012. Silahkan hubungi Saudari Feranie 08170701988 atau Saudari Chenyany 08179143134. Laporan penerimaan dan penggunaan akan disusulkan kemudian dan diinformasikan di blog ini.

Tas yang digunakan untuk bingkisan Natal (belum ada isi)

Bingkisan sedang diangkut dari Khong Guan, Jalan Sabang (4/12/12)

Bingkisan ditata sebelum dibawa ke Kemang, Jakarta Selatan (rumah salahseorang tim) untuk dimasukkan ke dalam tas yang telah disiapkan

23 November 2012

Berbagi Kasih Natal 2012

Teman-teman yg terkasih. Minggu, 9 Desember 2012 akan diadakan aksi Natal, yang berupa pembagian bingkisan Natal bagi sekitar 175 penyandang cacat di DKI Jakarta dan sekitarnya. Terselenggara berkat kerjasama komunitas penyandang cacat Laetitia Keuskupan Agung Jakarta dan para alumni Sekolah Santo Yoseph Jakarta. Kegiatan ini terselenggara atas inisiatif beberapa alumni Sekolah Santo Yoseph Jakarta. Namun realisasinya, dapat juga melibatkan teman-teman lain untuk ikut berpartisipasi. Bentuknya diharapkan adalah pembagian bingkisan Natal dalam bentuk makanan berupa biskuit dan minuman senilai Rp 100.000-, per paket bingkisan (sesuai dana terkumpul). Bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi silahkan menghubungi: Saudari Feranie (08170701988), Saudari Chenyany (08179143134).
Pembagian bingkisan akan dilakukan di Gedung Karya Sosial Lembaga Daya Dharma KAJ, lantai 3, area Gereja Kathedral Jakarta, Minggu 9 Desember 2012 didahului Perayaan Ekaristi (pk 10.00-11.30) dipimpin Pastor Eko Sulistyo SJ. Pembagian akan dilakukan sekitar pukul 12.00-13.00. Kepada siapa saja yg berkesempatan hadir, kami dengan senang hati menyambut kedatangan anda semua. "Kita sambut kedatangan Sang Juru Selamat dengan membagi kebahagiaan untuk sesama kita" Tuhan memberkati. Terima kasih.
Catatan: jika masih ada sisa dana, akan disumbangkan ke yayasan lainnya. Pengumpulan dana paling lambat 5 Desember 2012.

Yohannes S Setiadi
Noncy Herawaty
Tintje Widjaja
Feranie Rusli
Chenyany Sutanto

19 November 2012

"Dikau Jalan Bagiku", Biografi Dennis Griffin Diluncurkan



Hari ini, 14 November 2012 adalah hari yang istimewa buat Dennis. Tepat pada usianya yang ke 15 (lahir di Jakarta 14 November 1997), biografi yang ditulis ayahnya dengan judul “Dikau Jalan Bagiku” diluncurkan di Yayasan Elsafan, Jakarta Timur. Buku yang mengupas perjalanan hidup Dennis, baik dalam suka maupun duka. Penghargaan MURI diberikan atas buku ini, sebagai biografi tunanetra termuda.
Ketika diwawancarai para peliput berita di lokasi, siswa SLB Yayasan Elsafan ini berharap dengan buku ini, banyak orang mendapat inspirasi. “Tetap bersyukur, bersemangat dan berserah penuh pada Tuhan, apapun persoalan yang dihadapi dalam hidup ini,” kata Dennis. Dalam keterbatasannya sebagai penyandang tunanetra ia masih tetap tekun melayani Tuhan, melalui berbagai aktivitasnya di Gereja/Paroki Santo Yohanes Bosco Sunter, Jakarta Utara. Musik adalah hobi utama Dennis. Bercita-cita terus mengembangkan talentanya di bidang musik, terutama keinginannya menjadi ‘arranger’.
Acara peluncuran buku ini ditutup dengan lagu D’Masiv berjudul “Jangan Menyerah” yang dibawakan sahabat Dennis, sebagai hadiah ulangtahun untuk Dennis dan anak-anak binaan Yayasan Elsafan. “Tak ada manusia, yang terlahir sempurna. Jangan kau sesali, segala yang telah terjadi. Kita pasti pernah, dapatkan cobaan yang berat. Seakan hidup ini, tak ada artinya lagi. Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik. Tak ada manusia yang terlahir sempurna. Jangan kau sesali, segala yang telah terjadi. Tuhan pasti kan menunjukkan, kebesaran dan kuasaNya. Bagi hambaNya yang sabar, dan tak kenal putus asa…”
Proficiat untuk Dennis dan kedua orangtuanya, juga komunitas Yayasan Elsafan.
~yss~

22 Agustus 2012

Penantian

Sepertinya anak-anak ini bisa bermain catur. Ditunggu beberapa saat, ternyata dugaan saya salah. Mereka tidak paham bagaimana bermain catur. Mereka hanya mengisi waktu, menunggu kapan rumah mereka dapat dihuni kembali setelah habis terbakar. Foto diambil 16 Agustus 2012, di lokasi pemakaman Karet Tengsin, tempat pengungsian korban kebakaran. ~yss~

21 Agustus 2012

Jumpa Tiga Generasi

Emporium Pluit, 200812.

Amal Kasih Alumni Sekolah Santo Yoseph di Jonggol

Amal kasih alumni Sekolah Santo Yoseph bertepatan dengan HUT RI ke-67 di Jonggol.

Amal Kasih Alumni Sekolah Santo Yoseph di Karet Tengsin

Amal kasih alumni Sekolah Santo Yoseph di lokasi kebakaran Karet Tengsin, dilaksanakan 16 Agustus 2012.

Lihat video:  http://www.youtube.com/watch?v=_pRUKSsly6U

Musibah Karet Tengsin

Kebakaran di Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Foto diambil 10 Agustus 2012 untuk suatu survey.

14 Juli 2012

Lima jam Bersama Pak Francisco Xavier Lopes da Cruz

Lima jam bersama  Bapak Francisco Xavier Lopes da Cruz (13072012). Terima kasih untuk kaset-kaset nostalgia lagu-lagu "Timor Timur (Timor Leste)".

16 Juni 2012

Kisah Zang Da, Anak Teladan dari Negeri China (Sumber: forum.kompas.com)



Sebuah kisah yang mengharukan dan bisa juga sebagai teladan untuk anak-anak jaman sekarang, seorang anak yang dengan tekun merawat ayahnya yang sakit. Seorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan “Perbuatan Luar Biasa”. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China.

Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati. Sejak ia berusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan.


Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.


Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.


Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan Papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.


Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.


Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggung jawab untuk merawat papanya.


Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.


Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli.


Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu, ia nekat untuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah terampil dan ahli menyuntik.

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya,
"Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah? Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!"
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu." Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab,
"Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!"
Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata karena terharu. Tidak ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya?

Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya. Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.


Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman. Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut menjadi sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah.




13 Mei 2012

Bersama Pak Eka di Melania, 11 Mei 2012


Pak Eka yang tetap setia melayani di bagian rongten Balkesmas Melania Pademangan. Dengan alat yang tidak modern ia tetap melayani masyarakat yang membutuhkan.

Ke-52