Nenek Kartini,
Dulu.....Bu Kartini mengabdi sebagai pembantu rumah tangga dan tukang cuci pada sebuah keluarga di Kelapa Gading selama bertahun-tahun....hingga 2 tahun yang lalu, tiba2 ia terkena stroke ...Tanpa pernah mendapatkan perawatan dan pengobatan yang layak karena minimnya dana menjadikan ia 'lumpuh' dan keadaan ekonomi keluarganya pun semakin terpuruk. Saat bertemu dengan nenek Kartini, ia sudah 2 tahun lumpuh dan hanya hidup di atas ranjangnya yang terbuat dari kayu2 sisa, dengan kasur yang dibuatnya sendiri dengan mengganti kapuk dengan kain2 sisa. Gubuknya pun telah penuh tambalan kardus....juga
atapnya yang penuh dengan lembaran2 plastik yang disusun2 untuk menahan bocor...satu2nya harta yang masih ada....berupa sebuah tv kecil yang tersimpan rapi disebuah lemari butut...itupun sudah rusak sejak beberapa bulan yang lalu. Nenek ini tinggal bersama 2 orang anaknya...yang perempuan sudah menikah beranak 6 dan penghasilan sang suami sebesar 10rb per hari dengan menarik becak sewaan...sedang anaknya yang pria seorang pemulung. Pernah satu kali, kami datang ke rumah nenek....sekitar jam 2 siang waktu itu....kami tanya apakah nenek sudah makan...dia bilang 'belum'....kami tanya 'loh kok belum makan? kenapa?'....tiba2 dia menitikan air mata....dia bilang 'yah gimana lagi....wong anak2 saya juga susah...' untung hari itu kami memang membawa nasi bungkus....kalo nggak...ntah seberapa besar rasa bersalah yang harus kami bawa pulang dalam hati .... membiarkan seorang nenek tua tidak makan seharian...sementara kami pulang dengan makanan tersedia lengkap dengan lauknya dirumah. Inilah 'pengalaman hati'.....'harta karun Allah'.....sebuah 'harta karun' yang'tersembunyi' bukan didalam gudang besi tahan api, bukan di gunung tinggi yang sulit didaki....tetapi di kedalaman hati yang penuh cinta. Inilah 'panggilan hati' .... 'karya cinta Allah' .... yang dianugerahkanNya kepada kita sebagai tanda kehadiranNya, tanda kebersamaanNya dalam kehidupan kita dan menjadi kewajiban kitalah untuk membagikan cintaNya, harta karunNya kepada semua orang .....untuk 'memanggil' mereka semua yang telah dipilihNya untuk bekerja bagiNya. Terpujilah Allah Bapa disurga karena kebesaran cintaNya, karena kuasa panggilanNya...... demi nama PutraNya, biarlah semuanya ini terjadi demi kemuliaan namaNya dan dipersembahkan HANYA demi kebesaran kerajaanNya dan demi kesetiaan kami untuk mengabdi kepada hati KudusNya.
Salam dalam cinta dan kebersamaan, bergandeng tangan membangun dunia baru
(Vico Yashinta)
Diambil dari sumber: www.domuskaritatis.blogspot.com