20 April 2008
Yohanes yang Dicintai Yesus
Yohanes Rasul. Ketika Jesus mengadakan perjamuan cintakasih bersama para murid menjelang wafatNya, seorang murid yang dicintai Jesus duduk di sampingNya. Nama murid itu Yohanes. Murid ini menangkap segala tutur kata Jesus, dari ramalan tentang pengkhianatan Yudas sampai ke Perayaan Ekaristi yang pertama. Waktu Jesus digiring ke rumah imam agung dan Petrus menyangkalNya sebanyak tiga kali, Yohanes menyaksikan dari dekat pengadilan atas Gurunya yang sangat ia cintai. Ketika Jesus bergantung di kayu salib, Yohanes satu-satunya Rasul yang tidak melarikan diri. Ia berdiri di bawah tiang salib mendampingi Bunda Maria. Kepadanyalah Jesus menyerahkan ibuNya. Dan pada Minggu Paskah, tatkala para wanita yang kembali dari makam Jesus itu ramai berkisah tentang seorang malaekat yang mereka jumpai, Yohanes terus lari mendahului Petrus ke makam. Ia pulalah yang paling awal percaya Kristus bangkit dari antara orang mati. Memang, ia tidak tergesa-gesa masuk ke makam, ia menunggu serta mempersilahkan Petrus masuk lebih dulu, karena Petruslah yang ditunjuk Jesus sebagai pemimpin mereka. Ketika Jesus menampakkan diri di telaga Gensaret, Yohanes langsung mengenali Jesus. Yohanes adalah nelayan dan adik kandung Yakobus Tua, Kakak beradik ini dipanggil Jesus ketika sedang menyulam jala Zebedeus, ayah mereka. Nampaknya mereka berwatak keras dan lekas naik darah, sehingga Jesus menjuluki mereka 'putera halilintar'. Mereka berdua bersama Petrus dipilih menjadi rasul inti Jesus.
Dalam kisah para Rasul, Yohanes kerapkali bersama Petrus : saat penyembuhan orang lumpuh di Baitullah, ketika dipenjarakan, sewaktu mengunjungi umat baru di Samaria, Yohanes oleh Paulus pernah disebut sokoguru jemaat di Yerusalem. Yohanes giat menyebarkan Injil, sehingga dibuang ke pulau Patmos (Yunani). Konon, pada tahun-tahun terakhir hidupnya Yohanes bersama Bunda Maria tinggal di Efesus (Turki). S. Hieronimus menulis, ketika Yohanes sudah beruban dalam kotbahnya selalu mengulang-ulang : "Saling cinta-mencintailah ! Itulah perintah Tuhan. Asal itu kau lakukan, cukuplah bagimu !" Karena itu suatu saat seorang muridnya bertanya : "Mengapa Bapa selalu saja berbicara tentang cinta ?" Jawab Rasul yang sudah sangat lanjut usia itu : "Hal lain manakah yang harus saya bicarakan ? Tiada hal lain yang tahan uji kecuali cinta !" Di bawah bimbingan dan ilham Roh Kudus ia menulis Injil keempat, tiga Surat dan Kitab Wahyu.
Yohanes (meninggal tahun 100), Rasul dan Penginjil; meninggal di Efesus. Injilnya dilambangkan burung rajawali, karena sejak awal Injilnya, Yohanes seakan-akan melayang tinggi di atas hal-hal duniawi dan banyak menguraikan asal dan sifat keilahian Jesus. Pesta : 27 Desember.